Sukses Besar! Acara Pesantren Budaya Lesbumi PCNU Ponorogo, Harmoni Seni dan Keberagaman Budaya



Acara Pesantren Budaya yang diselenggarakan oleh Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PCNU Ponorogo mendapat sambutan yang luar biasa dari para hadirin. Acara yang digelar penuh khidmat ini berhasil menyatukan elemen keagamaan dan kebudayaan dengan beragam penampilan seni dari Ponorogo, Madiun, hingga Magetan. Pesantren Budaya ini menjadi momentum istimewa bagi warga NU untuk memperkuat identitas budaya Islam yang toleran dan penuh makna.

Acara dimulai dengan Ngaji Kitab Arba’in Nawawi yang dibawakan oleh Gus Aul dari Pondok Jenes, Ponorogo. Kehadiran Gus Aul memberikan nuansa spiritual yang mendalam sekaligus membuka pesantren budaya dengan kajian keislaman yang sarat nilai-nilai kebajikan dan kearifan. Para hadirin menyimak dengan antusias, menjadikan sesi ngaji ini sebagai pembuka yang membawa suasana khusyuk.

Setelah sesi ngaji, acara dilanjutkan dengan pertunjukan seni dari perwakilan Lesbumi Ponorogo, Madiun, dan Magetan. Lesbumi Madiun menghadirkan musik dari Sanggar Tari Jati Swarna yang dipimpin oleh Ustaz Rosidin. Musik yang diiringi tari tradisional berhasil memukau para penonton, membawa pesan keberagaman budaya di Madiun yang harmonis dengan nilai-nilai Islam.

Kemudian, Gus Ip yang merupakan Ketua Lesbumi Madiun, tampil membacakan puisi yang menggugah. Disusul oleh Pak Yos, seorang seniman senior, yang juga membawakan puisi dengan penuh perasaan. Penampilan mereka memberikan kesan mendalam bagi para hadirin, menunjukkan bagaimana puisi mampu menyampaikan nilai-nilai kehidupan secara estetik dan mengena.

Dari Lesbumi Magetan, Gus Tawaf membawakan Sholawatan yang syahdu. Sholawatan ini diiringi antusiasme hadirin yang turut melantunkan selawat, menjadikan suasana semakin khidmat dan penuh kedamaian. Tampilnya Lesbumi Magetan dengan sholawatan menambah kekayaan spiritual acara ini, mengingatkan hadirin akan pentingnya menjaga budaya Islam yang penuh cinta.

Sebagai tuan rumah, Lesbumi Ponorogo menampilkan ragam seni yang menggugah kebanggaan budaya lokal. Mereka menampilkan Tari Jathil, yang diikuti dengan Geguritan dan Monolog oleh Kang Jenggo, Ketua Lesbumi Ponorogo. Kang Jenggo berhasil membawa pesan melalui seni monolog yang mengajak para hadirin merenungkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan.

Romo Kiai Sunartib Fadlan juga tampil membacakan puisi yang penuh makna, membangkitkan semangat religius dan nasionalisme ponorogo city di kalangan hadirin. Penutupan seni dilakukan dengan pertunjukan musik Sukoco Ngene Wae Bos Gamelan Ponorogo yang semakin menghidupkan suasana dengan nada-nada tradisional khas Ponorogo.

Tidak hanya disuguhi hiburan seni, para hadirin juga menikmati berbagai produk UMKM Lesbumi Magetan yang dipamerkan di lokasi acara. Produk-produk ini antara lain Kopi Secang Cjah Angon, berbagai pipa rokok, rokok rempah, tasbih kayu, dan aksesoris lain yang langsung laris dibeli oleh para pengunjung. Kehadiran produk-produk lokal ini tidak hanya menambah semarak acara, tetapi juga mendorong semangat ekonomi kreatif di kalangan warga NU.

Sebagai puncak acara, diadakan Diskusi Budaya yang menghadirkan para tokoh budaya dan agama. Diskusi ini membahas pentingnya menjaga kebudayaan Islam yang damai dan toleran, sekaligus mendorong agar generasi muda NU semakin mencintai dan melestarikan budaya lokal.

Dengan suksesnya acara ini, Pesantren Budaya Lesbumi PCNU Ponorogo menjadi salah satu contoh nyata bagaimana seni dan agama dapat bersatu dalam harmoni.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *